Sebagian besar dari Anda mungkin tidak asing dengan penyakit raja singa atau biasa disebut dengan sifilis. Sifilis ini bisa dibilang termasuk ke dalam kategori penyakit yang berbahaya.
Lantas apa yang menyebabkan sifilis bisa menyerang seseorang dan juga apa saja gejalahnya? Dalam artikel kali ini kita akan bahas semua hal tentang sifilis, mulai dari pengertian hingga penyebab.
Mengenal Apa Itu Penyakit Raja Singa

Seperti sudah dibahas sebelumnya, penyakit yang satu ini bisa dibilang termasuk penyakit berbahaya. Sebelum kita bahas penyebab dan juga gejalanya, kita bahas dulu apa itu Sifilis.
Sifilis atau biasa disebut penyakit raja singa merupakan IMS yang disebabkan karena bakteri. Sifilis ditandai dengan munculnya luka di alat kelamin, mulut atau rektum tanpa disertai dengan rasa nyeri.
Hal tersebut yang membuat pengidap sifilis tidak sadar bahwa dia telah terserang. Sifilis ini menular lewat hubungan seks oral, vaginal dan juga anal, sifilis juga bisa ditularkan.
Dari ibu ke anak baru lahir selama hamil, persalinan bahkan hingga menyusui, sesudah infeksi awal. Bakteri penyebabnya bisa bertahan dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa memunculkan gejala.
Tetapi suatu saat infeksinya dapat aktif lagi, apabila didiagnosis dengan cepat, sifilis bisa disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Tanpa pengobatan, sifilis bisa merusak otak, maupun organ lain, bahkan bisa mengancam jiwa.
Berikut Penyebab Penyakit Raja Singa
Sebenarnya penyebab utama sifilis ialah infeksi Treponema pallidum, yang menginfeksi alat kelamin, kulit, mulut hingga sistem saraf lewat aktivitas seksual. Di bawah ini aktivitas seksual yang menyebabkan sifilis:
- Seks oral, menggunakan bibir, mulut serta lidah untuk merangsang alat kelamin, aktivitas ini paling berisiko. Dapat menyebabkan tertularnya penyakit raja singa.
- Seks vaginal, penetrasi vagina dan penis ini jadi penyebab utama tertularnya sifilis, sebab Treponema pallidum akan langsung menyebar. Cairan orgasme si penderita juga dapat menularkan penyakit lewat luka yang terbuka
- Seks anal, aktivitas penetrasi penis ke anus juga berpotensi mengakibatkan bakteri dan virus penyebab penyakit sexsual. Apalagi anus bukanlah area bersih jadi sangat berisiko.
- Hubungan sex sesama jenis
- Penggunaan alat tindik, tato atau jarum suntik yang tidak steril dan bergantian
- Ibu hamil yang pengidap sifilis juga bisa menular ke janinnya
- Penderita HIV
- Gonta-ganti pasangan atau punya pasangan lebih dari 1
- Hubungan sex tanpa memakai pengaman
Gejala Penyakit Raja Singa
Gejala sifilis berbeda-beda tergantung stadium yang dialami si penderita, berikut ini beberapa gejala yang muncul. Dalam 4 tingkatan keparahan dari penyakit sifilis, mulai dari :
1. Gejala tahap primer
Biasanya sifilis ditunjukkan dengan munculnya luka pada alat kelamin, mulut dan dubur, hanya saja awal-awal biasanya tidak menunjukkan gejala. Pada tahapan primer, tanda yang kerap kali muncul.
Ialah luka yang tidak menyakitkan, biasanya muncul di sekitar dubur, alat kelamin. Atau di dalam dan juga sekitar bibir dan mulut, biasanya muncul sekitar 2 hingga 3 minggu sesudah terinfeksi.
2. Gejala tahap sekunder
Tahap sekunder ini akan muncul sesudah gejala primer hilang, beberapa gejala penyakit raja singa pada tahap ini seperti ruam merah pada kulit di seluruh area tubuh.
Seringnya pada tumit kakai dan telapak tangan atau tumit kaki, kemudian muncul kutil di sekitar dubur atau area kelamin. Pembesaran kelenjar getah bening, ada bercak putih di rongga mulut.
Serta gejala flu seperti nyeri sendi, sakit kepala cepat lelah hingga demam, berat badan penderita berangsur menurun. Dan terkadang bisa terjadi kerontokan rambut hingga kebotakan.
3. Gejala penyakit tahap laten atau tanpa gejala
Sesuai namanya, gejala ini tersembunyi sebab tidak memunculkan gejala apapun, jadi penderita bisa hidup seperti orang normal selama bertahun-tahun. Dia terus menularkan bakteri penyebab penyakit apabila aktif dalam aktivitas seksual.
Terlebih jika sering gonta-ganti pasangan tanpa pengaman, akibatnya, si penderita dapat terinfeksi bakteri ke seluruh bagian tubuh. Serta akan mengakibatkan beberapa permasalahan kesehatan yang serius.
4. Gejala tahap tersier
Gejala tahapan tersier terjadi setelah penyakit raja singa terjadi kurang lebih selama 3 hingga 15 tahun. Akan merusak jantung, otak sistem saraf hingga organ tubuh lain.
Beberapa gejala yang mungkin bisa terjadi pada tahapan tersier, antara lain seperti hilang pendengaran dan kebutaan. Kemudian kondisi gangguan kesehatan mental, hilang ingatan, kerusakan jaringan lunak dan tulang.
5. Gejala pada Pria
Antara pria dan wanita gejalanya berbeda, pada pria keluar cairan dari penis tanpa rasa sakit. Luka memar tanpa dibarengi rasa sakit di anus, lidah, penis, dan juga kerongkongan.
Serta mata dan kulit cenderung warna kuning, demam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Kemudian sering nyeri selama hubungan sex serta nyeri ketika buang air kecil.
6. Gejala pada Wanita
Sementara gejala pada wanita seperti Luka di mulut, anus dan vagina, ruam kulit di beberapa bagian tubuh secara random. Antara lain benjolan merah kasar dan kecil tapi tidak gatal.
Luka yang tidak terasa nyeri, demam dan pembengkakan kelenjar getah bening, berkurangnya respons sensorik. Serta kerontokan rambut yang berlebihan dan juga penurunan berat badan.
Dengan mengetahui gajalah dan juga penyebabnya, tentu kita bisa mencegahnya sejak dini. Sebab penyakit raja singa atau sifilis ini masih bisa disembuhkan apabila cepat ditangani.

